Sumo adalah salah satu simbol budaya Jepang yang paling ikonik. Lebih dari sekadar olahraga, sumo adalah perpaduan seni, tradisi, dan ritual spiritual yang telah berlangsung selama lebih dari seribu tahun. Pengalaman menonton sumo di Jepang adalah perjalanan budaya yang mendalam, di mana Anda dapat menyaksikan keharmonisan antara kekuatan fisik dan penghormatan terhadap warisan leluhur. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah, ritual, tempat terbaik untuk menonton sumo, hingga detail pengalaman yang menjadikan sumo sebuah atraksi luar biasa di Jepang.
Sejarah Sumo Dari Ritual Religius hingga Olahraga Nasional
Sumo pertama kali muncul pada abad ke-8 sebagai bagian dari ritual keagamaan Shinto untuk menghormati para dewa dan meminta panen yang melimpah. Dalam praktik ini, seorang manusia akan “bertarung” melawan roh atau kekuatan supernatural. Gerakan yang digunakan, seperti membungkuk, mengangkat kaki, dan taburan garam, melambangkan penghormatan dan pemurnian.
Pada abad ke-17, selama periode Edo, sumo mulai berkembang sebagai bentuk hiburan publik. Penguasa feodal menggunakan sumo sebagai cara untuk menunjukkan kekuatan dan kekayaan mereka. Pada masa ini juga, Asosiasi Sumo Jepang mulai dibentuk, menetapkan aturan formal yang masih digunakan hingga hari ini.
Saat ini, sumo telah melampaui akar religiusnya dan menjadi olahraga profesional yang dipandang sebagai “harta budaya” Jepang. Meskipun demikian, elemen-elemen spiritual tetap terjaga, menjadikan sumo lebih dari sekadar olahraga melainkan perwujudan budaya dan tradisi yang mendalam.
Ritual yang Membingkai Pertunjukan Sumo
Menonton sumo bukan hanya menyaksikan pertarungan di dohyo (arena berbentuk lingkaran), tetapi juga menikmati ritual dan tradisi yang menyertainya. Setiap elemen pertandingan mencerminkan sejarah panjang sumo sebagai olahraga yang dihormati.
1. Ritual Dohyo-Iri
Sebelum pertandingan dimulai, para pegulat melakukan upacara dohyo-iri atau “masuk ke dohyo.” Dengan mengenakan sabuk kain besar (kesho-mawashi) yang dihias indah, mereka berjalan ke tengah arena sambil melakukan gerakan yang melambangkan pengusiran roh jahat.
2. Taburan Garam untuk Pemurnian
Sebelum pertarungan, garam ditaburkan ke dohyo untuk membersihkan arena dan mengusir energi negatif. Ritual ini adalah salah satu elemen sumo yang paling dikenal, menekankan akar spiritual olahraga ini.
3. Pertarungan Singkat tapi Intens
Meskipun pertarungan biasanya berlangsung hanya beberapa detik hingga beberapa menit, intensitasnya sangat tinggi. Tujuan utama pegulat adalah membuat lawan keluar dari lingkaran dohyo atau menjatuhkannya ke tanah. Kecepatan, kekuatan, dan strategi memainkan peran penting dalam kemenangan.
4. Penghormatan kepada Lawan dan Penonton
Setelah pertandingan, kedua pegulat membungkuk sebagai bentuk penghormatan kepada lawan dan penonton. Sikap ini mencerminkan nilai-nilai sumo: kehormatan, disiplin, dan rasa hormat.
Tempat Terbaik untuk Menonton Sumo di Jepang
Sumo profesional diadakan dalam enam turnamen tahunan yang dikenal sebagai honbasho. Berikut adalah tempat terbaik untuk menikmati pertandingan:
- Ryogoku Kokugikan, Tokyo
Merupakan arena sumo terbesar di Jepang dan sering disebut sebagai “rumah sumo.” Di sini, Anda tidak hanya bisa menonton pertandingan, tetapi juga mengunjungi museum sumo yang menampilkan sejarah dan artefak olahraga ini. - Osaka Prefectural Gymnasium
Turnamen Osaka berlangsung pada bulan Maret. Arena ini dikenal dengan suasana hangat dan ramah bagi wisatawan internasional. - Aichi Prefectural Gymnasium, Nagoya
Turnamen musim panas di Nagoya pada bulan Juli adalah kesempatan bagus untuk menikmati sumo sambil menjelajahi kota yang kaya akan sejarah. - Fukuoka Kokusai Center
Turnamen terakhir tahun ini diadakan di Fukuoka pada bulan November, menghadirkan kombinasi sumo dan pemandangan indah Jepang selatan.
Panduan untuk Menikmati Pertunjukan Sumo
1. Pesan Tiket Lebih Awal
Tiket honbasho sangat diminati dan sering kali terjual habis, terutama untuk kursi tatami tradisional yang dekat dengan arena. Pesanlah tiket jauh hari sebelumnya melalui situs resmi atau agen perjalanan terpercaya.
2. Kenali Jenis Kursi
- Kursi Tatami: Duduk di lantai tikar tradisional untuk pengalaman autentik.
- Kursi Standar: Kursi dengan sandaran yang lebih nyaman untuk pengunjung internasional.
- Kursi Ringside: Paling dekat dengan aksi, tetapi memiliki risiko terkena pegulat jika terlempar keluar dohyo!
3. Datang Lebih Awal
Pertandingan dimulai pagi hari dengan pegulat tingkat bawah dan memuncak di sore hari dengan pertarungan pegulat kelas atas (makuuchi). Datang lebih awal memberi Anda kesempatan untuk menikmati suasana dan melihat seluruh spektrum pegulat.
4. Nikmati Chanko Nabe
Di sekitar arena, Anda akan menemukan restoran yang menyajikan chanko nabe, sup kaya protein yang menjadi makanan utama para pegulat sumo. Rasakan sensasi makan seperti seorang rikishi!
Makna Sumo dalam Budaya Jepang
Sumo bukan hanya olahraga, tetapi juga cerminan nilai-nilai masyarakat Jepang: kesetiaan, kerja keras, disiplin, dan penghormatan terhadap tradisi. Dalam setiap gerakan pegulat, ada cerita sejarah yang menghubungkan masa lalu dan masa kini.
Selain itu, sumo juga menjadi simbol global budaya Jepang. Dengan penonton dari berbagai negara, sumo telah melampaui batas-batas geografis, menghubungkan orang-orang melalui keindahan dan keunikan olahraga ini.
Menonton sumo di Jepang adalah pengalaman yang jauh lebih mendalam daripada menyaksikan olahraga biasa. Ini adalah perjalanan spiritual, budaya, dan sejarah yang membawa Anda ke jantung warisan Jepang. Dari ritual purifikasi hingga intensitas pertarungan di dohyo, setiap elemen sumo dirancang untuk menghormati tradisi sekaligus menghibur penonton.
Jadi, jika Anda berkesempatan mengunjungi Jepang, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan sumo secara langsung. Anda akan mendapatkan pengalaman yang tak hanya menghibur tetapi juga memperkaya pemahaman Anda tentang budaya dan nilai-nilai yang membuat Jepang begitu istimewa.